Selasa, 30 Agustus 2016
Jumat, 26 Agustus 2016
Kamis, 25 Agustus 2016
Selasa, 23 Agustus 2016
Senin, 22 Agustus 2016
Makalah Kimia, " Unsur-unsur Golongan Alkali"
UNSUR UNSUR GOLONGAN ALKALI
Disusun untuk melengkapi salah satu tugas
Pada Mata pelajaran Kimia
Kelas XII Semester 2
BAB
I
Disusun Oleh :
Acu Suryadi
Asep Hidayat
Heri Irawan
Rifani Zanjani
Rima Silvia Rahmadini
Ririn Rimawati
PEMERINTAH KABUPATEN
SUBANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1
TANJUNGSIANG
Jln
Sindanglaya Tanjungsiang tlp. 0260-480097 Kab. Subang
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kata alkali berasal dari bahasa arab
yang berarti abu, air abu bersifat basa.Kata alkali ini menunjukkan bahwa
kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa.Alkali merupakan unsure
logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang terdiri
dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan
Fransium (Fr).
Unsur pada golongan IA ini memiliki
sifat, yakni suatu reduktor, pembentuk basa, dan mempunyai warna nyala
yang indah, sehingga digunakan sebagai kembang api.Semua unsur pada kelompok
ini sangat reaktif sehingga secara alami tak pernah ditemukan dalam
bentuk tunggal. Untuk menghambat reaktivitas, unsur-unsur logam
alkali harus disimpan dalam medium minyak.
Kelimpahan unsur Litium, Natrium,
Kalium, Rubidium, dan Sesium dalam bumi beraneka ragam. Mereka ditemukan dalam
bentuk senyawa, karena sifatnya yang sangat reaktif.
Pembuatan alkali dapat dilakukan
dengan mengelektrolisis larutan NaCl menjadi padatan. Logam alkali memiliki
peran yang cukup banyak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bidang industri
maupun untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelimpahan unsur-unsur alkali?
2. Bagaimana senyawaan dan reaksi unsur-unsur
alkali dengan unsur lain?
3. Bagaimana keguanaan unsur-unsur alkali?
4. Bagaimana dapak negatif
unsur-unsur
alkali?
5. Apa hasil Produksi unsur-unsur alkali?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kelimpahan unsur-unsur alkali.
2. Mengetahui senyawaan dan reaksi unsur-unsur
alkali dengan unsur lain.
3. Mengetahui keguanaan unsur-unsur alkali.
4. Mengetahui dapak negatif
unsur-unsur
alkali.
5. Mengetahui
hasil produksi unsur-unsur alkali.
1.4
Manfaat
penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1)
Manfaat untuk Peneliti
Adapun manfaat penyusunan makalah
ini bagi peneliti adalah peneliti dapat menambah wawasan mengenai logam
golongan alkali.
2)
Manfaat untuk Sekolah
Adapun manfaat
penyusunan makalah ini bagi sekolah adalah bisa disimpan di perpustakaan untuk
melengkapi buku sumber yang bisa
digunakan dalam proses belajar mengajar.
3) Manfaat
untuk Siswa-siswi/Peneliti
Selanjutnya
Adapun manfaat untuk siswa-siswi/peneliti selanjutnya adalah
dapat dijadikan gambaran pembuatan untuk
penelitian yang akan datang.
4)
Manfaat Aplikatif
Manfaat
aplikatif yang bisa diambil dari penyusunan makalah ini yaitu dapat digunakan
sebagai salah satu usaha dalam peningkatan pengetahuan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Kelimpahan Unsur-Unsur Alkali
Kata alkali berasal
dari bahasa arab yang berarti abu, air abu bersifat basa. Kata alkali ini menunjukkan
bahwa kecenderungan sifat logam alkali adalah membentuk basa.Alkali merupakan
unsur logam yang sangat reaktif. Logam alkali adalah logam golongan IA yang
terdiri dari Litium (Li), Natrium (Na), Kalium(K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs),
dan Fransium (Fr).
Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif. Di alam tidak terdapat dalam
keadaan bebas, melainkan dalam keadaan terikat dalam bentuk senyawa. Berikut
ini tabel kadar unsur-unsur alkali di kerak bumi dalam satuan bpj (bagian per
sejuta).
Unsur
|
Kadar ( bpj)
|
Li
|
65
|
Na
|
28.300
|
K
|
25.900
|
Rb
|
310
|
Cs
|
7
|
Senyawa-senyawa alkali yang paling banyak terdapat di alam adalah senyawa
natrium dan kalium. Unsur alkali yang paling sedikit dijumpai adalah fransium,
sebab unsur ini bersifat radioaktif dengan waktu paro pendek 21 menit, sehingga
mudah berubah menjadi unsur lain.
Sebagai unsur-unsur alkali yang paling banyak dijumpai di alam, tidak aneh
jika unsur natrium dan kalium ikut berperan dalam metabolisme pada makhluk
hidup. Pada tubuh manusia dan hewan, ion-ion Na+ dan K+ berperan
dalam menghantarkan konduksi saraf, serta dalam memelihara keseimbangan osmosis
dan pH darah. Pada tumbuh-tumbuhan, ion K+ jauh lebih penting dari
pada ion Na+, sebab ion K+ merupakan zat esensial untuk
pertumbuhan.
Adapun logam-logam alkali lainnya sedikit dijumpai di alam. Jumlah litium
relatif lebih banyak daripada sesium dan rubidium. Ketiga unsur ini (Li,Cs dan
Rb) terdapat dalam mineral fosfat trifilit, dan pada mineral silikat lepidolit
kita temukan litium yang bercampur dengan alumunium.
2.2
Senyawaan dan Reaksi Unsur Alkali dengan Unsur Lain
2.2.1
Senyawaan Unsur-unsur Golongan 1A (Logam
Alkali)
1.
Senyawaan biner
Logam-logam
bereaksi langsung dengan sebagian unsur-unsur mengasilkan senyawaan biner atau
asilasi. Sebagian besar diperikan untuk unsur yang tepat. Seperti reaksi
berikut:
M2O + H2O = 2Li+
+ 2OH-
M2O2 + 2H2O
= 2Li+ + 2OH- + H2O2
2MO2 + 2H2O = O2
+ 2Li+ + 2OH- + H2O2
2.
Hidroksida
Hidroksidanya
putih merupakan padatan kristal NaOH yang menyerap air. (titik leleh 3180)
dan KOH (titik leleh 3600). Padatan dan larutan akuanya menyerap CO2
dari atmosfer. Litium hidroksida digunakan dalam penerbangan pesawan Apollo 11
ke bulan untuk menghilangkan karbondioksida yang dikeluarkan oleh nafas
astronot, dari atsmosfer kapsul:
2LiOH + CO2 → Li2CO3 + H2O
3. Garam-garam ionik
Garam-garam dari semua asam telah diketahui bahwa biasanya tidak
berwarna, berbentuk Kristal, padatan ionik. Sifat-sifat sejumlah senyawaan
litium berbeda dari senyawaan unsur dalam golongannya, namun mirip dengan
senyawaan Mg2+. Banyak sifatnya anomali timbul dari ukuran Li+ yang paling kecil dan pengaruhnya dalam
energi kisi. Telah diketahui bahwa LiH stabil sampai kira-kira 900° sedangkan
NaH terdekomposisi 350°. Li3N stabil sedangkan Na3N tidak terdapat pada 250°.
Litium hidroksida terdekomposisi pada warna nyala merah menjadi LiOH, sedangkan
hidorksida lainnya dalam segolongan tersublimasi tanpa mengalami perubahan
warna. Litium hidroksida dapat dianggap kurang larut dibandingkan hidoroksida
dalam golongannya. Pada karbonatnya yaitu Li2CO3, secara termal kurang stabil relative
terhadap Li2O dan CO2 daripada karbonat logam alkali yang lain. Kelauratn Li+
mirip dengan Mg2+ karena mereka memiliki kemirirpan unsur dalam diagonalnya.
Garam-garam alkali dicirikan oleh titik leleh yang tinggi, oleh hantaran
listriknya, dan kemudahannya larut dalam air. Ion Li+ mempunyai energy hidrasi
yang besar dan sering kali terjadi hidrasi dalam padatan garamnya bila
garam-garam yang sama dari unsure segolongannya tidak terhidrasi. LiClO4. 3H2O.
pada garam-garam asam kuat, garam Li biasanya paling tidak larut dalam air
diantara garam dala segolongannya,sedangkan bagi asam-asam lemah garam Li
biasanya kurang larut daripada garam-garam unsure lasinnya.
Natrium klorida adalah salah satu dari zat-zat
mineral yang paling penting. Garam digunakan dalam industri susu, pengolahan
kulit, pengawetan daging dan ikan, dan regenerasi alat untuk mengurangi
kesadahan air. Dalam industri kimia, natrium klorida merupakan sumber logam
natrium, gas klor, natrium hidroksida, asam klorida, natrium karbonat, natrium
sulfat, dan senyawa-senyawa natrium lainnya.
Natrium hidroksida, yang dihasilkan melalui
elektrolisis NaCl(aq) digunakan dalam pembersihan minyak tanah daan dalam
pembuatan sabun, tekstil, plastik, dan bahan kimia lainnya. Natrium sulfat
diperoleh baik dari sumber alam maupun dari proses yang dirancang oleh Glauber
J.R. (1640 – 1670)
H2SO4(aq. pekat) + 2 NaCl(p) →
Na2SO4(p)
+ 2 HCl(g)
Natrium karbonat (soda abu) digunakan secara luas, terutama dalam
pembuatan kaca.
4. Solvasi dan pengkompleksan kation-kation
alkali
Untuk kation-kation pada golongan alkali ini, solvasi harus ditinjau
dari dua segi. Yaitu pada lapisan pertama hidrasi primer yang sejumlah
pelarutnya langsung terkoordinasi dan bilangan solvasi yaitu jumlah molekul
pelarut ion yang memebrikan pengarun yang cukup besar. Namun yang terpenting
adalah pada lapisan hidrasi primer.
Pada Li+, lapisan hidrasi primer dari empat molekul air yang tersusun
secara tetraherdral diamati dalam bentuk garam Kristal dan mungkin terdapat dalam
larutan, gaya-gaya elektrostatis yang bekerjan dibawah lapisan hidrasi primer
dan mengikat lapisan-lapisan molekul air. Batas dari hidrasi sekunder dapat
dilihat secara terbalik dengan ukuran kation saja. Sehingga bila jari-jari
Kristal bertambah, bilangan hidrasi total, jari-jari hidrasi, dan energy
hidrasi semuanya turun. Apabila jari-jari berkurang, mobilitas ion akan
bertambah
2.2.2
Reaksi Unsur Alkali dengan Unsur Lain
Logam alkali merupakan unsur logam yang sangat reaktif dibanding logam golongan lain. Hal ini disebabkan pada
kulit terluarnya hanya terdapat satu elektron dan energi ionisasi yang lebih
kecil dibanding unsur golongan lain. Dalam satu golongan, dari atas ke bawah,
kereaktifan logam alkali makin bertambah seirng bertambahnya nomor atom.
1.
Reaksi logam alkali dengan air
Logam alkali bereaksi dengan maka
akan dihasilkan basa dan gas H2 serta dibebaskannya kalor.
Contoh: 2Na(s) + 2 H2O(l) →
2NaOH(aq) + H2(g)
2.
Reaksi logam alkali dengan oksigen
Jika logam alkali dalam udara (O2)
pada tekanan 1 atm, maka akan terjadi perubahan sebagai berikut:
a. Litium akan berubah
menjadi Li2O yang tercampur sedikit dengan Li2O2
(litium peroksida)
b. Natrium mula-mula
akan berubah menjadi Na2O yang kemudian teroksidasi menjadi Na2O2
(natrium peroksida)
c. Kalium & sesium
langsung berubah menjadi superoksida: KO2 ,dan CsO2
Contoh: 2K(s) +
O2(g) → K2O2(s)
3.
Reaksi logam alkali dengan hidrogen
Persamaan reaksi logam alkali (M)
dengan hidrogen sbb:
2 M + H2 →
2 MH
Contoh: 2Na(s) +
H2(g) → 2NaH(s)
4.
Reaksi logam alkali dengan halogen
Persamaan reaksi logam akali (M)
dengan halogen (X2) sbb:
2 M + X2 →
2 MX
Contoh: 2Li(s) +
Cl2(g) → 2LiCl(s) (Litium
klorida)
2.3
Kegunaan Unsur-Unsur Alkali
1.
Litium
a.
Digunakan pada proses yang terjadi pada tungku
peleburan logam (misalnya baja)
b.
Digunakan untuk mengikat karbondioksida dalam system
ventilasi pesawat dan kapal selam
c.
Digunakan pada pembuatan bom hidrogen
d.
Litium karbonat digunakan pada proses perawatan
penyakit atau gangguan sejenis depresi
e.
Digunakan sebagai katalisator dalam reaksi organik
2.
Natrium
a.
Digunakan sebagai cairan pendingin pada reactor nuklir, karena meleleh pada
980C dan mendidih pada 8920C.
b.
Uap natrium digunakan untuk lampu natrium yang berwarna kuning dan dapat
menembus kabut.
c.
Digunakan pada industri pembuatan bahan anti ketukan pada bensin, yaitu TEL
(tetraetillead).
d.
Campuran Na dan K untuk thermometer temperatur tinggi.
e.
Logam natrium juga digunakan untuk foto sel dalam alat-alat elektronik.
f.
Natrium hidroksida (NaOH) atau soda api digunakan dalam industri tekstil,
plastik, pemurnian minyak bumi serta pembuatan senyawa natrium lainnya.
g.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur. pembuatan klorin dan
NaOH mengawetkan berbagai jenis makanan dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim sedang.
h.
Natrium bikarbonat (Na2HCO3) disebut juga soda kue
sebagai bahan pengembang pada pembuatan kue.
i.
Natrium karbonat (Na2CO3) dinamakan juga soda abu
digunakan dalam industry pembuatan kertas industri detergent, industri kaca dan
bahan pelunak air ( menghilangkan kesadahan air) NaCN untuk ekstraksi emas
dan untuk mengeraskan baja.
3.
Kalium
a.
Unsur kalium penting bagi pertumbuhan
b.
Unsur kalium digunakan untuk pembuatan kalium superoksida (KO2)
yang dapat bereaksi dengan air membentuk oksigen
c.
KCl dan K2SO4 digunakan untuk pupuk pada tanaman
d.
KNO3 digunakan sebagai komponen esensial dari bahan peledak , petasan dan
kebang api
e.
KCLO3 digunakan untuk bahan pembuata korek api dan bahan peledak
f.
Kalium hidroksida (KOH) digunakan sebagai bahan pereaksi dalam pembuatan
sabun mandi
g.
K2O2 digunakan untuk bahan cadangan oksigen dalam pertambangan dan kapal
selam.
4.
Rubidium dan Cesium
Rubidium
dan cesium digunakan sebagi permukaan peka cahaya dalam sel fotolistrik yanf
dapat mengubah energy cahaya menjadi energy listrik.
5.
Fransium
Karena umurnya
pendek, penggunaan fransium terbatas dan tidak secara komersial. Fransium telah
digunakan untuk menetukan kadar Aktinum (Ac) dalam materi alam (Fr adalah
produk peluruhan Ac) dan dalam penelitian biologi untuk mempelajari organ tubuh
tikus.
2.4
Dampak Negatif Unsur-Unsur Alkali
1.
Natrium
Bahaya Natrium adalah efeknya terhadap tekannan darah
dan kesehatan jantung. Hipertensi/tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan
gagal ginjal adalah beberapa masalah kesehatan jangka panjang yang bias timbul
akibat asupan tinggi natrium. Di dalam tubuh, natrium diproses oleh ginjal.
Namun, ketika seseorang terlalu banyak mengkonsumsi natrium, ginjal tidak dapat
mengolahnya sehingga natrium tetep tinggal di aliran darah.
2.
Kalium
Sebelum mengkonsumsi suplemen kalium harus
berkonsultasi dengan tenaga kesehatan karena bahaya efek samping atau
kemungkinan berinteraksinya kalium dengan obat lain. Apalagi pada pasien usia
dewasa. Efek samping bias berupa diare dan mual, pada dosis tinggi bias
menyebabkan kelemahan otot, lambatnya denyut jantung, dan abnormal irama
jantung. Pasien yang terkena hiperkalemia atau penyakit ginjal sebaiknya tidak
mendapatkan asupan suplemen kalium.
3.
Litium
Sejak tahun 1850, telah dilakukan pengobatan sebagai
penyakit dengan menggunakan litium. Seperti: pengobatan diabetes, epilepsi,
asma ginjal, dan lain-lain. Namun pengobatantersebut dihentikan kerena memiliki
efek samping antara lain payah ginjal, tremor, gangguan pencernaan, dan
hyperplasia kelenjar tiroid.
4.
Rubidium
Jika rubidium bereaksi dengan air akan bereaksi hebat
dan mynyebabkan kebakaran.
2.5
Proses Pembuatan Dan
Produk Unsur-Unsur Alkali
2.5.1
Proses Pembuatan
Tingkat oksidasi logam alkali
dalam senyawanya selalu +1. Oleh karena itu, semua reaksi pembuatan logam
alkali dalam senyawanya tergolong reaksi reduksi.
1.
Pembuatan Logam Natrium (Na)
Dengan cara
elektrolisis leburan/lelehan NaCl yang dicampur dengan garam CaCl2
yang berguna untuk menurunkan titik leleh/cair dari 800º C manjadi sekitar 500º
C. karena potensial reduksi ion Ca2+ lebih negative dari potensial
reduksi ion Na+ maka pada elektrolisis hanya terjadii reduksi ion
Na+. Alat yang digunakan pada pembuatan logam Na ini disebut sel
Down. Berikut persamaan reaksinya:
2NaCl(l) → 2Na+(l) + 2Cl-(l)
Katoda (-): 2Na+(l) + 2e- → 2Na(s)
Anoda (+): 2Cl-(l) → Cl2 (g) + 2e-
2NaCl(l) → 2Na+(l) + 2Cl-(l)
Katoda (-): 2Na+(l) + 2e- → 2Na(s)
Anoda (+): 2Cl-(l) → Cl2 (g) + 2e-
2NaCl (l) → 2Na(s) + Cl2(g)
2. Pembuatan Logam Litium (Li)
Dengan cara elektrolisis leburan LiCl dan KCl dengan
perbandingan 55% dan 45%. Reaksinya:
LiCl → 2Li+ + 2Cl‾
Katoda : 2
Li+ + 2e →
2Li(s)
Anoda : 2 Cl‾ →
Cl2(g) + 2e-
LiCl →
2Li(s) + Cl2 (g)
3.
Pembuatan Logam Kalium (K)
Dengan metode
reduksi untuk mendapatkan logam K, dilakukan metode reduksi sebab jika
dengan metode elektrolisis logam ini cenderung larut dalam larutan garamnya.
Sumber utama logam K
adalah silvit (KCl). Logam ini didapatkan dengan mereduksi lelehan KCl.
Na + KCl ↔ K
+ NaCl
Reaksi ini berada
dalam kesetimbangan karena K mudah menguap maka K dapat dikeluarkan dari
sistem. Dan kesetimbangan akan tergeser ke kanan untuk memproduksi K.
**) Untuk reduksi Rb dan Cs prosesnya sama dengan
proses reduksi Kalium (K).
2.5.2
Produk Logam Alkali
1.
Produk yang dihasilkan
dari Litium.
a.
Baterai,
b.
Gelas dan Keramik.
2.
Produk yang dihasiklan
dari Natrium.
a.
Garam dapur, industry susu (Natrium Klorida),
b.
Soda abu (Natrium Karbonat),
c.
Soda kue (Natrium Bikarbonat),
d.
Industri sabun, deterjen, plasik, kertas, dll.
(Natrium Hidroksida),
e.
Kaca (Garam Glauber)
3.
Produk yang dihasiklan
dari Kalium.
a.
Sabun,
b.
Pupuk,
c.
Korek api, Bahan peledak, dan Mercon,
d.
Topeng gas (Masker)
4.
Produk yang dihasiklan
dari Cesium.
a.
Propelan Motor Roket.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
beberapa penjelasan yang telah dibahas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Dalam
sistim periodik logam alkali terdapat pada kolom pertama paling kiri sering
juga disebut dengan ”Golongan IA”, terdiri dari: lithium (Li), sodium (Na),
potassium (K), rubidium (Rb), cesium (Cs) dan francium (Fr). Disebut logam
alkali karena oksidanya dapat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang
bersifat basa (alkaline). Logam Alkali juga memiliki sifat-sifat fisika dan
kimia, seperti logam alkali berbentuk padatan kristalin, merupakan penghantar
panas dan listrik yang baik, merupakan reduktor paling kuat, mudah bereaksi
dengan air, sehingga logam harus disimpan dalam minyak tanah, dan lain-lain.
Logam alkali juga memiliki kelimpahan di alam yang berbeda-beda, misalnya
natrium yang merupakan unsur terbanyak yang ada di alam.
Logam alkali ini juga dapat dibuat, baik melalui proses elektrolisis untuk
logam alkali, dan reduksi untuk senyawa alkali. Selain itu, logam alkali
memiliki benyak peran dalam kehidupan sehari-hari, baik dibidang industri
maupun di laboraratorium sebagai ilmu pengetahuan.
3.2
Saran
1. Bagi para
pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak ilmu-ilmu
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber.
2. Sebaiknya
mencari ilmu lain untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur.
3. Alangkah
baiknya jika mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
DAFTAR
PUSTAKA
http://devitamelia.blogspot.com/2014/05/makalah-logam-alkali.html
[29 Oktober 2014]
http://kimiakimialove.blogspot.com/2011/12/logam-alkali.html
[29
Oktober 2014]
http://febriantijustthink.blogspot.com/2011/12/unsur-alkali.html
[29
Oktober 2014]
http://barukutahusetelah.blogspot.com/2013/05/makalah-lgam-alkali-dan-alkali-tanah.html
[30
Oktober 2014]
http://klikbelajar.com/umum/logam-alkali/ [30
Oktober 2014]
http://id.slideshare.net/momolovesfamily/alkaligolongan-iakimia
[31
Oktober 2014]
Langganan:
Postingan (Atom)